12 Pelajaran Penting Bisnis

Beberapa pelajaran penting pelajari dalam bisnis. Senarainya begitu panjang, namun berikut adalah sebagian:
  1. Sebagian besar kesalahan, ia bisa dikelola tanpa harus menuding jari kepada siapa. Fokus pada solusi, pemantapan dan perbaikan, bukan pada 'siapa'. Teman bisnis dan karyawan adalah nadi bisnis yang diperlukan dalam waktu lama. Jadi hindari mengkritik dan berkomentar kesalahan mereka.
  2. Meminjam praktik Nabi Muhammad, beliau tidak menyebut nama-nama individu yang mana ide mereka ditolak saat pemilihan ide untuk memberitahu masuknya waktu shalat. Nabi Muhammad juga tidak berkomentar mengapa ide mereka ditolak, sebaliknya memilih satu saran dan terus meminta ide itu dilaksanakan.
  3. Memilih mitra bisnis bukan karena kita mengenal mereka atau hebatnya mereka, tetapi karena kita benar-benar membutuhkan mereka.
  4. Saat awal bisnis benar-benar membutuhkan pengorbanan dari segala segi, termasuk klaim ketahanan mental.
  5. Mengurus individu yang hebat dan bijak lebih sulit dibandingkan individu biasa.
  6. Tidak ada orang yang mau tahu apakah kita sudah makan atau belum, ikat perut atau tidak. Lapar atau kenyang perut kita adalah 100% tanggung jawab kita sendiri. Hindari diri mengharapkan sesuatu dari orang lain. Butuh berusaha keras dan mandiri.
  7. Pilih rekan bisnis yang bisa mewujudkan sesuatu (make something happen).Satu ide biasa-biasa yang berhasil disempurnakan, lebih baik dibandingkan sejuta ide yang hebat tetapi terbengkalai layu.
  8. Hapus kata "AKAN" dalam kamus bisnis. Lakukan (bertindak) sehingga mendapat hasilnya. Kredibilitas kita tidak terletak pada kata "akan", tetapi pada tindakan yang dilakukan.
  9. Semakin pengusaha banyak berbicara hal yang tidak perlu, semakin lambat sesuatu tujuan akan dicapai. Pengusaha sepenuh waktu, utamakan percakapan yang bisa memberikan sesuatu hasil dan manfaat kepada bisnis.
  10. Pelanggan menginginkan kepuasan, kecepatan dan layanan terbaik. Sebaik mana percobaan kita, pelanggan tidak akan melihat 'ukuran terbaik' yang kita tetapkan, sebaliknya mereka menurut ukuran mereka sendiri. Berhenti mengharapkan pujian dan sanjungan, tetapi harapkan perkembangan yang lebih baik.
  11. Pujian dan sanjungan yang berlebihan adalah umpama obat yang diambil melebihi dosis yang ditetapkan. Apakah kita tetap aman atau terus terpejam selamanya.
  12. Tidak perlu sesekali memberikan apa-apa alasan kepada klien setiap kali terjadi sesuatu hal berbangkit. Berikan saja apa yang mereka mau, selesaikan apa saja hal berbangkit dan penuhi apa yang dijanjikan.





Tidak ada komentar: